Pencegahan Infeksi Virus : Waspadai Ancaman Baru untuk Anak-Anak di Indonesia

Pencegahan Infeksi Virus : Waspadai Ancaman Baru untuk Anak-Anak di Indonesia

Admin Fortiboost
25 June 2025

Di antara banyak penyebab penyakit pada anak, infeksi virus merupakan salah satu yang paling umum terjadi.1 Virus adalah partikel kecil yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Berbagai virus bertanggung jawab atas penyakit seperti selesma (batuk pilek),  flu, cacar air, campak, dan banyak lagi.2

Infeksi virus pada anak sangat mudah menular karena penyebarannya yang cepat, terutama di tempat umum seperti sekolah atau penitipan anak.1 Oleh karena itu, orang tua perlu waspada terhadap kondisi kesehatan anak, khususnya terhadap virus yang menyerang saluran pernapasan, yang saat ini sedang marak terjadi.5 Mencegah infeksi virus menjadi langkah penting agar si Kecil tidak perlu mengalami sakit.

Mengenal Virus dan Dampaknya pada Anak-Anak

Virus adalah mikroorganisme penyebab berbagai gangguan kesehatan, termasuk yang menyerang saluran pernapasan seperti selesma (batuk pilek) dan flu. Namun, virus juga dapat menyebabkan infeksi lainnya seperti cacar air atau gondongan.

Virus tidak memiliki kehidupan sendiri dan bersifat inaktif ketika berada di luar sel. Namun, begitu masuk ke dalam sel inang (hewan atau tumbuhan), virus akan aktif dan memperbanyak diri. Salinan virus ini disebut virion, yang dapat keluar dari sel asal dan menginfeksi sel lainnya.

Seiring bertambahnya usia, sistem imun anak akan semakin kuat, sehingga lebih mampu melawan infeksi virus.1 

Gejala infeksi virus pada anak bisa berbeda-beda, tergantung jenis virusnya. Namun, secara umum, gejala yang sering muncul antara lain:1

  • Demam tinggi
  • Lelah, lemas dan rasa ingin tidur terus menerus
  • Hilang nafsu makan
  • Tubuh merasa tidak sehat

Jenis-Jenis Virus yang Umum Menyerang Anak

Anak-anak rentan terhadap berbagai virus, khususnya yang menyerang saluran pernapasan seperti selesma (batuk pilek), flu, bronkitis, dan tonsilitis.1 Salah satu jenis virus yang baru-baru ini banyak ditemukan adalah human metapneumovirus atau HMPV.

Human metapneumovirus (HMPV) biasanya menyebabkan gejala mirip selesma (batuk pilek). Virus ini umumnya menginfeksi saluran pernapasan atas, namun dalam beberapa kasus juga bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan bawah, seperti pneumonia, kambuhnya asma, atau memperburuk kondisi PPOK (penyakit paru obstruktif kronik).3 

Meskipun menyerupai selesma (batuk pilek), HMPV bisa menimbulkan gejala yang lebih parah, terutama saat infeksi pertama. Anak-anak di bawah usia 5 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi ini.3 Setelah infeksi pertama, tubuh akan membentuk kekebalan, sehingga infeksi selanjutnya biasanya menimbulkan gejala yang lebih ringan. 

Diperkirakan bahwa sekitar 10% hingga 12% penyakit saluran pernapasan pada anak-anak disebabkan oleh HMPV jadi orang tua perlu lebih waspada agar anak tidak sampai mengalaminya. Walaupun sebagian besar kasus bersifat ringan, tetapi sekitar 5% hingga 16% anak-anak akan mengalami infeksi saluran pernapasan bawah seperti pneumonia.3 

Apakah HMPV sama dengan Respiratory Syncytial Virus (RSV) atau flu? Jawabannya tidak. Meskipun gejalanya mirip, HMPV berbeda. HMPV bisa menimbulkan mengi dan hipoksemia pada tingkat serupa dengan RSV, dan lebih tinggi dibanding flu.4 HMPV juga lebih sering dikaitkan dengan diagnosis pneumonia dan asma daripada RSV dan flu.4 

HMPV menyebar melalui kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi atau melalui sentuhan pada benda-benda yang terkontaminasi virus tersebut.3

Langkah-Langkah Pencegahan Infeksi Virus

Untuk mengurangi risiko tertular HMPV dan penyakit yang disebabkan oleh virus lain, biasakan anak cuci tangan dengan sabun dan air secara rutin atau gunakan hand sanitizer jika sabun tidak ada. Saat batuk atau bersin, tutup hidung dan mulut dengan siku, bukan tangan. Hindari dekat-dekat dengan orang yang sakit atau jika anak sedang sakit, usahakan menjauh dari orang lain. Biasakan memakai masker terutama ketika sedang tidak enak badan. Jangan sering menyentuh wajah dan jangan berbagi makanan atau alat makan dengan orang lain.3 

Meningkatkan kekebalan tubuh juga penting dilakukan antara lain dengan mengonsumsi makanan bernutrisi, istirahat yang cukup serta bila perlu, konsumsi suplemen multivitamin.

Suplemen yang dapat dijadikan pilihan antara lain adalah suplemen yang mengandung vitamin C, vitamin D3, zinc, elderberry extract. Kombinasi bahan-bahan ini diketahui dapat membantu mendukung sistem imun dan mempercepat pemulihan dari infeksi saluran napas. Elderberry, misalnya, telah diteliti memiliki potensi imunomodulator yang mungkin membantu mengurangi durasi dan keparahan gejala flu dan pilek.6

Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Terinfeksi?

Selain makanan bergizi, orang tua dapat mempertimbangkan suplemen yang mengandung kombinasi vitamin, mineral, dan bahan alami berikut untuk mendukung daya tahan tubuh anak:

  1. Vitamin D3. Sifat antivirus dari vitamin D, yang mampu secara langsung menghambat replikasi virus, sementara juga beroperasi dalam kapasitas anti-inflamasi dan imunomodulator. 7 
  2. Zinc merupakan mineral penting yang berperan dalam meningkatkan sistem imun. Kekurangan zinc dapat memengaruhi imunitas karena zinc membantu sistem pertahanan tubuh / sistem imun baik bawaan maupun adaptif. Kekurangan zinc menyebabkan kurangnya pembentukan, aktivasi, dan pematangan limfosit (sel yang berperan di dalam pertahanan pertama melawan virus) dan mengganggu komunikasi antar sel melalui sitokin (sel yang perperan di dalam proses inflamasi).8
  3. Ekstract Elderberry. Mengandung antosianin dengan efek antivirus dan antioksidan. Uji klinis menunjukkan potensinya dalam membantu meredakan gejala flu. 9

Kombinasi komponen ini dapat menjadi pilihan untuk membantu menjaga imunitas anak, dengan dosis yang disesuaikan dengan rekomendasi dokter.

Jadi, selain dari makanan bergizi, orang tua juga bisa mempertimbangkan pemberian suplemen tambahan yang mengandung vitamin dan mineral penting seperti vit D3 dan zinc, serta bahan alami seperti elderberry yang dikenal dapat membantu menjaga daya tahan tubuh anak.


Artikel ini ditinjau oleh:
Team Medical Combiphar


Referensi:

  1. The Royal Children’s Hospital Melbourne. Viral illnesses. https://www.rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/viral_illnesses/. Accessed on May 17, 2025
  2. Britannica Kids. Virus. https://kids.britannica.com/kids/article/virus/390098. Accessed on May 17, 2025
  3. Cleveland Clinic. HMPV. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22443-human-metapneumovirus-hmpv. Accessed on May 17, 2025
  4. The Pediatric Infectious Diseases Journal. Comparison of Human Metapneumovirus, Respiratory Syncytial Virus and Influenza A Virus Lower Respiratory Tract Infections in Hospitalized Young Children. https://journals.lww.com/pidj/abstract/2006/04000/comparison_of_human_metapneumovirus,_respiratory.9.aspx. Accessed on May 17, 2025
  5. Children’s Hospital Colorado. Respiratory Illness in Kids: How to Tell the Difference Between COVID-19, RSV, Flu and More. https://www.childrenscolorado.org/just-ask-childrens/articles/coronavirus-and-flu-symptoms/. Accessed on May 17, 2025
  6. Pubmed. Elderberry for presention and treatment https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33827515/#:~:text=Background%3A%20Elderberry,pro%2Dinflammatory%20cytokines. Accessed on May 17, 2025
  7. PMC.NCBI. Role of vitamin D in COVID-19 and other viral infection. Available at. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC11401007/#:~:text=Data Accessed on May 17, 2025
  8. PMC.NCBI. Potential role of vitamins and zinc. Available at. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8170274/ . Accessed on May 17, 2025
  9. DOI. Elderberry supplementation. Available at. https://doi.org/10.3390/nu8040182 Accessed on May 17, 2025

Daftar Produk Fortiboost

Fortiboost D3 1000

Fortiboost D3 1000

Vitamin D3 1000 IU dalam bentuk tablet kunyah, rasa vanila dan gluten free