Peran Vitamin D Dalam Mencegah Obesitas

Peran Vitamin D Dalam Mencegah Obesitas

Admin Fortiboost
06 May 2024

Berat badan berlebih (overweight) dan obesitas sering kali menimbulkan kekhawatiran. Selain mempengaruhi penampilan, kondisi ini juga akan mempengaruhi kesehatan. Ada banyak rumor yang beredar tentang vitamin D dan efeknya pada pengobatan obesitas dengan pertanyaan apakah vitamin D bisa menurunkan berat badan? Ada beberapa teori yang berspekulasi bahwa orang dengan berat badan berlebih biasanya memiliki kadar vitamin D yang rendah pada darah.1 Bagaimana penjelasannya, temukan jawabannya di bawah ini.

Mengenal Vitamin D

Vitamin D adalah vitamin larut lemak yang bisa diperoleh dari matahari, makanan dan suplemen. Tubuh juga mendapatkan vitamin ini dengan bantuan paparan sinar matahari. Vitamin D sangat penting untuk menjaga kekuatan tulang dan gigi, menjaga sistem kekebalan tubuh tetap sehat dan memfasilitasi penyerapan kalsium dan fosfor.1,2

Sumber alami vitamin D terbatas, biasanya sumber hewani misal susu, telur, ikan. Bukti keterbatasannya adalah vitamin D tidak ditemukan di sayur mayur. Para ahli kesehatan merekomendasikan paparan sinar matahari setidaknya 5–30 menit setiap hari.1 Kemudian, tetap harus dilakukan adalah mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D seperti jamur, dan ikan berlemak seperti salmon dan tuna. Selain itu, vitamin D sering ditambahkan pada susu, sereal sarapan, dan jus jeruk (fortifikasi).2

Hubungan Vitamin D dan Berat Badan

Selain dikenal perannya pada tulang, gigi dan kekebalan tubuh, banyak yang menyebutkan bahwa vitamin D merupakan vitamin untuk menurunkan berat badan. Alih-alih isapan jempol belaka, cukup banyak studi yang membuktikan korelasi vitamin D dan penurunan berat badan. Selain itu, beberapa bukti menunjukkan bahwa peningkatan vitamin D dalam darah dapat mengurangi lemak tubuh dan meningkatkan penurunan berat badan.1,4 Studi tersebut antara lain:

  • Sebuah penelitian yang mengamati 218 wanita dengan overweight dan obesitas (serta kadar vitamin D darahnya kurang) selama periode satu tahun. Semuanya menjalani diet kalori terbatas dan olahraga rutin. Setengah dari jumlah perempuan yang diteliti menerima suplemen vitamin D, sementara setengah lainnya menerima plasebo. Di akhir penelitian, wanita yang kadar vitamin D nya mencapai nilai normal, ternyata mengalami penurunan berat badan, penurunan lingkar pinggang dan penurunan lemak tubuh yang lebih banyak dibanding wanita yang kadar vitamin D nya masih belum normal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa diet kalori terbatas dan olahraga rutin saja tidak optimal menurunkan berat badan. Memenuhi kebutuhan vitamin D, diet kalori terbatas dan olahraga rutin dapat lebih mengoptimalkan penurunan berat badan (selisih 3.2 kg).1,4
  • Studi lain yaitu pemberian suplemen vitamin D kepada wanita yang mengalami overweight dan obesitas selama 12 minggu. Di akhir penelitian, para wanita tersebut tidak mengalami penurunan berat badan, namun peningkatan kadar vitamin D darah menurunkan persentase lemak tubuh.
  • Dari keterangan di atas dapat disimpulkan pada subjek penelitian overweight/obesitas bahwa meningkatkan asupan vitamin D mendorong penurunan berat badan, walaupun studi lebih lengkap dan menyeluruh masih dibutuhkan untuk semakin menguatkan hubungan antara vitamin D dengan berat badan.1,4

Tips Mencukupi Kebutuhan Vitamin D Harian

Berbagai sumber menunjukkan bahwa walaupun bisa berbeda pada setiap orang, vitamin D memang dapat membantu menurunkan berat badan atau setidaknya menurunkan presentase lemak tubuh sehingga obesitas bisa dicegah. Sebagai informasi, orang dewasa berusia 19 hingga 70 tahun disarankan untuk mendapatkan setidaknya 600 IU (15 mcg) vitamin D per hari.1 Pemberian dosis vitamin D yang lebih tinggi mungkin diperlukan dengan batas aman 4000 IU per hari. Konsumsi vitamin D di atas 4000 IU harus atas petunjuk dokter.

Berikut ini adalah tips memenuhi kebutuhan vitamin D harian:

  1. Luangkan waktu untuk berjemur.

    Vitamin D sering disebut sebagai “vitamin sinar matahari” karena matahari adalah salah satu sumber terbaik untuk vitamin D. Kulit manusia mengandung sejenis kolesterol yang berfungsi sebagai prekursor vitamin D. Ketika terkena radiasi UV-B dari matahari, senyawa ini berubah menjadi vitamin D. Vitamin D yang berasal dari sinar matahari dapat bersirkulasi dua kali lebih lama dibandingkan vitamin D dari makanan atau suplemen.3

  2. Perbanyak makan jamur.

    Seperti manusia, jamur dapat membuat vitamin D sendiri saat terkena sinar UV. Manusia menghasilkan vitamin D yang dikenal sebagai D3 atau cholecalciferol, sedangkan jamur menghasilkan D2 atau ergocalciferol. Kedua bentuk vitamin ini dapat meningkatkan kadar vitamin D yang bersirkulasi, meskipun penelitian menunjukkan bahwa D3 dapat meningkatkan kadarnya dengan lebih efektif dan efisien dibandingkan D2. Satu hal yang perlu diingat, berhati-hatilah ketika mengidentifikasi jamur demi menghindari paparan terhadap varietas beracun.3 Di samping itu, sumber vitamin D3 yang sangat baik adalah ikan (terutama ikan berminyak seperti salmon dan ikan kembung), gurita, kepiting, kerang, dan udang.5,6

  3. Konsumsi kuning telur.

    Kuning telur adalah sumber vitamin D yang paling mudah ditemukan sehingga mengonsumsinya akan lebih mudah. Kuning telur memiliki kandungan vitamin D yang bervariasi. Ayam yang dipelihara secara konvensional dan tidak memiliki akses ke alam terbuka biasanya hanya menghasilkan telur yang mengandung 2–5% dari RDI (recommended daily intake) vitamin D. Sedangkan telur ayam kampung memiliki hingga 4 kali lebih banyak (sampai dengan 20% RDI) vitamin D, tergantung pada berapa banyak waktu yang dihabiskan ayam tersebut di luar ruangan.3

  4. Minum suplemen vitamin D.

    Bagi banyak orang, mengonsumsi suplemen vitamin D merupakan cara terbaik untuk memastikan kecukupan asupannya setiap hari. Vitamin D memiliki dua bentuk biologis utama, yaitu D2 (ergokalsiferol) yang berasal dari tumbuhan dan D3 (kolekalsiferol) yang berasal dari hewan. Penelitian menunjukkan bahwa D3 jauh lebih efektif dalam meningkatkan dan mempertahankan kadar vitamin D dalam tubuh dibandingkan D2.3

Vitamin D memiliki banyak fungsi bagi tubuh, dan salah satunya adalah vitamin D dapat membantu menurunkan berat badan pada penderita overweight/obesitas. Pastikan kamu selalu memenuhi kebutuhan hariannya agar tubuh selalu sehat dan berat badan ideal terjaga.

Artikel ini ditinjau oleh:
Team Medical Combiphar

Referensi:

  1. Healthline. Can Vitamin D Help You Lose Weight? (Internet). (Cited February 2024). Available from: https://www.healthline.com/nutrition/vitamin-d-weight-loss#TOC_TITLE_HDR_6.
  2. Everyday Health. Can Taking a Vitamin D Supplement Help You Lose Weight? (Internet). (Cited February 2024). Available from: https://www.everydayhealth.com/vitamin-d/can-taking-a-vitamin-d-supplement-help-you-lose-weight/.
  3. Healthline. 7 Effective Ways to Increase Your Vitamin D Levels (Internet). (Cited February 2024). Available from: https://www.healthline.com/nutrition/how-to-increase-vitamin-d.
  4. Mason C, Xiao L, Imayama I, Duggan C, Wang CY, Korde L, McTiernan A. Vitamin D3 supplementation during weight loss: a double-blind randomized controlled trial. Am J Clin Nutr. 2014 May;99(5):1015-25. doi: 10.3945/ajcn.113.073734. Epub 2014 Mar 12. Erratum in: Am J Clin Nutr. 2014 Oct;100(4):1213. PMID: 24622804; PMCID: PMC3985208. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24622804/.
  5. Kamel SM, Alboudrees HA, Alotaibi HH. (2022). Evaluation of Vitamin D3 Content in Selected Dried, Canned and Smoked Fish. J Nutri Med Diet Care 8:056. doi.org/10.23937/2572-3278/1510056
  6. Janna dePorter. (2017). Which Seafood Has The Most Vitamin D? Nutritionix. https://www.nutritionix.com/list/which-seafood-has-the-most-vitamin-d/6D96E5.

Daftar Produk Fortiboost

Fortiboost D3 1000

Fortiboost D3 1000

Vitamin D3 1000 IU dalam bentuk tablet kunyah, rasa vanila dan gluten free